Home / Daerah

Minggu, 28 Mei 2023 - 17:48 WIB

Mengaku Difitnah, Barapaksi Reaksi Walikota Medan

- Penulis Berita

Medan – Direktur Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (Barapaksi), Drs. Otti S. Batubara berharap Bobby Nasution sebagai sosok pemimpin Kota Medan Sumatera Utara, dapat menanggapi dengan bijaksana setiap informasi yang telah disampaikan oleh masyarakat terkait kinerja para jajarannya dalam merealisasikan program pembangunan kota medan di Lapangan.

“Walikota Medan, Bobby Nasution seharusnya lebih jeli dan jangan terbawa perasaan terkait informasi masyarakat mengenai proyek tanah timbun lahan Islamic Center, dengan mengatakan dirinya menjadi korban fitnah,” kata Otti, kepada awak media, Sabtu (28/5/2023), di Kota Medan.

Menurut Otti, dalam sistem demokrasi masyarakat diberikan hak untuk turut serta melakukan pengawasan realisasi program pemerintah demi tercapainya tujuan pembangunan yang lebih baik.

“Meski tidak jelas kepada siapa pernyataan Bobby tersebut ditujukan. Namun Barapaksi mengingat pernah mempertanyakan sekitar seratus ribu meter kubik tanah galian dari proyek revitalisasi Lapangan Merdeka tahap I, tidak pernah memfitnah dan mengatakan Bobby Nasution mengambil uang dari proyek penimbunan lahan Islamic Center dimaksud,” terangnya.

Otti menyampaikan bahwa Barapaksi memiliki semangat yang sama dengan Walikota Bobby Nasution yakni terwujudnya Kota Medan yang lebih baik melalui kolaborasi Medan Berkah yang maju dan kondusif.

“Yang kita lakukan murni civil society, turut serta berkolaborasi membantu pemimpin Kota Medan memperkuat manajemen pengawasan terkait kinerja para jajarannya,” ujar Otti.

Baca Juga :  Antisipasi Pencurian, Warga Delima Minta Polsek Tingkatkan Patroli Malam

Otti memaparkan, berdasarkan pengamatan Barapaksi di lapangan bahwa proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Tahap I yang dikerjakan oleh PT Lince Romauli Raya, dengan harga penawaran Rp 91,5 miliar, dalam dokumen lelang (lembar bill of quantity) tercantum sebanyak 177 ribu meter kubik galian dari Lapangan Merdeka dibuang untuk penimbunan lahan Islamic Center.

“Harus dipahami, bill of quantity berisikan empat hal pokok yakni deskripsi pekerjaan, volume, unit serta harga satuan pekerjaan. Nah, hal tersebut merupakan bagian dari penawaran oleh PT Lince Romauli Raya pada proyek tersebut,” tuturnya.

Disisi lain, imbuh Otti, tanah timbun untuk lahan Islamic Center yang diperoleh dari galian revitalisasi lapangan merdeka adalah seluas sekira 54 ribu meter bujur sangkar, jika dikonversikan kesatuan meter kubik maka kebutuhan di lahan Islamic Center sekira 54 ribu meter kubik.

“Pertanyaan kami, kemana tanah galian 100 ribu meter kubik lagi?, apakah bertanya seperti itu dapat diartikan memfitnah mengambil uang dari proyek tersebut? atau mungkin potensi informasi yang sampai ke Bobby Nasution tidak utuh seperti yang kita sampaikan?,” tutur Otti berintonasi kalimat tanya.

Lebih lanjut, Otti juga mempertanyakan proyek penimbunan lahan Islamic Center yang dimenangkan oleh PT Agha Rafan Hidayat dengan tawaran Rp 22,7 miliar.

“Seperti apa metode Dinas Permukiman Perumahan dan Penataan Ruang Kota Medan menentukan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) proyek penimbunan lahan tersebut. Pantaskah pagu atau HPS proyek itu Rp 23 miliar, sedangkan sebahagian tanah timbunnya berasal dari tanah galian revitalisasi lapangan merdeka?,” ucapnya.

Baca Juga :  Polres Pidie Dapat 4 Penghargaan KPPN Awards

Otti tidak membantah bahwa tanah galian Lapangan Merdeka tersebut dibayar, namun menurut Otti pembayaran tanah tersebut sudah menjadi bahagian dari penawaran PT Lince Romauli Raya untuk memenangkan lelang proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka.

“Sebagai pemimpin Kota Medan, Booby Nasution harus benar-benar bijaksana dalam menerima informasi yang diterima agar tidak termakan oleh potensi bisikan sesak anak buahnya, karena bisa saja bisikan tersebut sengaja dihembuskan untuk menutupi sebuah kesalahan agar tidak terbongkar,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, saat kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Medan Islamic Center, Walikota Medan, Bobby Nasution, menyampaikan curahan hati dan megaku difitnah karena disebut menjadikan proyek Medan Islamic Center sebagai tempat mengambil uang.

“Ini bukan anggaran yang sedikit bagi pemerintah Kota Medan, Rp 393 miliar untuk pembangunan Medan Islamic Center ini,” kata Bobby, Senin (22/5/2023), melansir detikSumut.

Selanjutnya Bobby bercerita banyak fitnah terkiat proyek tersebut.

“Meskipun masalah pembangunan ini kemarin banyak yang fitnah ayahanda, ada yang mengatakan fitnah bangun Islamic Center ini tempat mau ngambil uang, baik dinasnya, baik walikotanya,” ungkap Bobby.(Widya)

Share :

Baca Juga

Daerah

KP3-Pusaka Belumpur Salurkan Pupuk dan Herbisida

Daerah

Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj. Bupati Aceh Utara

Daerah

Festival Anak Shaleh Indonesia di Kabupaten Pidie diikuti 230 peserta

Daerah

Pameran dan Bazar UMKM Aceh Dibuka Malam Ini di Lhoksukon

Daerah

Tiga Puluh Personel Polres Pidie Naik Pangkat

Daerah

Jaga Kelestarian Lingkungan, Polres Aceh Utara Tanam 1.000 Pohon

Daerah

15 Nama Calon Panwaslih Diserahkan ke Komisi I DPRK

Daerah

Kasatres Narkoba dan Dua Kapolsek Polres Aceh Utara Sertijab

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!