Sigli – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa, (Musrenbangdes), Gampong Batee, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, yang digelar di Meunasah setempat, Kamis, (7/12/2023), melahirkan beberapa prioritas pembangunan tahun 2024 nanti.
Pertama lahirnya pembangunan rabat beton sekitar 120 meter, lalu pembangunan saluran air, kemudian melanjutkan pembangunan lapangan Futsal. Kemudian untuk ketahanan pangan akan dibangun jalan usaha tani serta untuk bidang kesehatan dan penanggulangan stunting direncanakan akan mengadakan sejumlah alat kesehatan. Lalu untuk kegiatan lainnya tetap diusulkan sesuai dengan ketersediaan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong, (APBG), tahun 2024.
“Ini masih dalam tahap perencanaan apa saja yang akan dibangun tentu saja sesuai dengan ketersediaan anggaran nantinya. Namun yang paling prioritas pembangunan rabat beton sekitar lebih kurang 120 meter,” demikian dikatakan Keuchik Gampong Batee, Zakaria T.M.Dan usai melaksanakan Musrenbang di Meunasah Batee, Kamis, (7/12/2023).
Hadir pada Musrenbang tersebut Kasi Pemerintahan Kantor Camat Muara Tiga, Asnawi, aparaur Gampong, Tuha Puet Gampong, (TPG), tokoh masyarakat, kader posyandu, kader PKK dan masyarakat lainnya.
Zakaria mengatakan, usulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, (RPJMD), ada 20 aitem. Namun tidak semua akan tertampung di APBG tahun 2024, artinya pihaknya akan memprioritaskan pembangunan sesuai dengan Musyawarah Desa, (Musdes), sehingga semua terakomodir, meski tidak dalam satu tahun. Akan tetapi dalam RPJMD sudah jelas akan terakomodir dalam jangka kepemimpinannya selama 6 tahun. “Memang tidak tertampung semuanya, namun yang penting bisa tertampung yang kita prioritaskan seperti rabat beton,”pungkasnya.
Selain itu Pendamping Lokal Desa, (PLD), Saifuddin dalam Musrenbang itu mengatakan, dalam Permendses nomor 7 tahun 2023, sudah jelas jika bukan desa mandiri, anggarannya tidak boleh digunakan untuk pembangunan Meunasah atau rehab kantor Keuchik. Sebab menurut Saifuddin, itu sudah diatur oleh Pemerintah Pusat, keinginan Keuchik beserta masyarakat untuk bisa membangun Meunasah dan rehab kantor keuchik, namun tidak dibenarkan dalam Permendes. “Jadi kemauan kita bersama masyarakat ingin meneruskan pembangunan Meunasah, tapi terbentur dengan aturan,”jelas dia
Meski kata Saifuddin, ada beberapa warga yang meminta kepada Keuchik agar di APBG tahun 2024 untuk memasukkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan Meunasah. Kata Saifuddin, selain itu APBG tahun 2024 akan digunakan untuk ketahanan pangan 20 persen, untuk Bantuan Langsung Tunai, (BLT), ekstrim 25 persen dan untuk apartur 3 persen, sehingga untuk umum hanya tersisa 53 persen. “Ini harus benar-benar kita manfaatkan dengan baik agar tepat sasaran,”tegas dia.
Sementara itu Kasi Pemerintahan Kantor Camat Muara Tiga, Asnawi dengan tegas meminta kepada Keuchik agar melaksanakan penganggaran sesuai dengan aturan. Sehingga nantinya tidak terjadi permasalah dikemudian hari dan masyarakat juga mudah menerima apa yang sudah dimusyawarahkan. “,Saya pertegas kepada Keuchik agar Musrenbang ini dijadikan sebagai ajang pembangunan Gampong,”pinta dia.
Kata Asnawi yang juga mewakili Camat Muara Tiga, pengelolaan dana Gampong sangatlah mudah jika merujuk kepada aturan yang ada. Jangan sampai ada penyelewengan dalam mengelola dana gampong. Setiap ada persoalan di Gampong baiknya diselesaikan di Gampong melalui Musyawarah Desa, (Musdes), sebab Musdes merupakan keputusan tertinggi. “Jadi tolong dimusyawarahkan setiap ada persoalan,”pungkas Asnawi.