Bener Meriah – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bener Meriah, melibatkan hampir semua unsur dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah sehingga kebijakan yang akan diambil dapat mengakomodir keinginan semua pihak.
Salah satu contohnya, penyusunan rencana kerja pembangunan desa harus melibatkan semua tokoh, mulai dari tokoh masyarakat, wanita, pemuda, unsur agama, serta tokoh adat. Para pihak ini, akan memgambil bagian dalam pembangunan di desa.
Begitu juga dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah di tingkat kecamatan dan kabupaten, harus melibatkan seluruh stakeholder yang mempunyai kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Selain itu, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota dewan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta lembaga sosial juga harus mengambil peran mereka dalam perencanaan pembangunan daerah.
Kabid Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh, Bappeda Bener Meriah, Yeni Maya Safira, SE, M.Si, kepada wartawan mengatakan, jika unsur pemuda juga memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi positif serta mendukung program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
“Sebagai generasi muda penerus bangsa, pemuda tidak boleh hanya berdiam diri melihat pembangunan yang sedang berjalan. Mau tidak mau, pemuda sekarang akan menjadi tulang punggung Indonesia. Harus bisa berinovasi dan kreatif dalam berbagai sektor pembangunan dimasing-masing daerah,” katanya.
Untuk itu, lanjut Yeni Maya Safira, pihaknya mengajak para pemuda jangan hanya bisa mengritik, tetapi harus bisa menyampaikan solusi untuk permasalahan yang ada. “Sikap kritis sangat baik, tetapi disampaikan dengan baik dan sopan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” lanjut Yeni Maya Safira.
Keikutsertaan pemuda dalam rencana pembagunan daerah dapat dilihat dengan hadirnya mereka dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pembangunan Daerah dan Musyawarah Pembangunan Desa yang dilaksanakan di Aula Sekda Kabupaten Bener Meriah dan Kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa yang di lakukan di desa – desa.
