Jakarta – H. Sudirman atau yang lebih akrab disapa Haji Uma, Anggota DPD RI asal Aceh meminta kepada Bank Indonesia agar memberikan perhatian penuh kepada perbankan syariah di Indonesia khususnya Aceh.
Dalam keterangan tertulis diterima Sabtu (17/6/2023), permintaan tersebut disampaikan Haji Uma dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Deputi Senior Bank Indonesia di Ruang GBHN, Senayan pada Rabu, 14 Juni 2023.
Khusus untuk Aceh, sambung Haji Uma, setelah pemberlakuan Qanun Lembaga Keuangan Syariah, semua perbankan non syariah tidak lagi beroperasi, sehingga perbankan syariah menjadi ujung tombak dalam mendorong peningkatan ekonomi dan berbagai transaksi lainnya.
“BI harus memberikan perhatian khusus untuk perbankkan syariah di Aceh, karena di Aceh hanya ada bank syariah, termasuk jika sebelumnya dana pembiayaan ikut disalurkan oleh bank konvensional, maka sepeninggal bank konvensional untuk dana-dana pembiayaan tidak boleh berkurang,” terang Haji Uma.
Selain itu dalam rangka mewujudkan perekonomian nasional dari daerah, Senator Aceh H Sudirman kepada Bank Indonesia untuk membangun koordinasi dan sinergitas antara pusat dengan daerah agar lebih efektif dalam pelaksanaannya serta pengawasan di daerah.
”Untuk meningkatkan perekonomian maka sangat diperlukan porsi yang cukup untuk melakukan pengawasan ke daerah agar terwujudnya perekonomian nasional,” kata Haji Uma.
Haji Uma juga menyinggung soal masih lemahnya sistem perbankan di Indonesia yang baru-baru ini terjadinya troblenya sistem keamanan perbankan syariah di Indonesia yaitu BSI.
“Ini bisa menjadi referensi kepada Bank Indonesia terhadap perbankan yang masih perlunya pengawasan yang maksimal terhadap sistem perbankan di Indonesia, untuk mengembalikan rasa kepercayaan masyarakat terhadap perbankan di Indonesia maka juga diperlukan pengawasan yang lebih efektif ke depan,” tegas Haji Uma.
Haji Uma juga menyampaikan bahwasanya Bank Syariah Indonesia (BSI) perlu pedampingan yang maksimal dari Bank Indonesia (BI).
“Demi terciptanya singkronisasi dan koordinasi antara Bank Indonesia (BI) dengan Bank Syariat Indonesia (BSI),” tutup Haji Uma.
Menanggapi hal itu Deputi Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti berjanji akan menindaklanjuti dan segera akan mengevaluasi ke lapangan nantinya supaya terjadinya singkronisasi yang lebih efektif dan efisien.