Bireuen – Diduga bunuh diri dengan meneguk racun seorang putri inisial SN, (15), warga Geureugok Kabupaten Birueuen, harus merenggang nyawa pada Rabu, (26/4/2023), sekira pukul 20.00 WIB.
Kapolsek Gandapura, Iptu Muhammad Rizal kepada thetime23.com, Jumat, (28/4/2023), mengatakan, Korban inisial SN, (15), warga Kecamatan Ulim, Pidie Jaya dan saat itu korban berada di rumah kakaknya di Geureugok tempat kakak kandungnya Sinta Rahmadani Binti M.Isa, (22). Saat kejadian sempat disaksikan Abang ipar korban Muhammad Farhan Bin A Rahman, (23). “Jadi sempat disaksikan kakak iparnya,”jelas Kapolsek.
Insiden itu kata Iptu M.Rizal berawal Rabu, (26/4/2023), sekira pukul 19.30 WIB, kakak korban menjemput korban dari rumah sendiri yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah kakak korban untuk dibawa pulang kerumah yang selanjutnya kakak korban menasehatinya agar jangan lagi tidur dirumahnya.
Dikarenakan kata Kapolsek, dirumah tersebut tidak hanya ada kawan perempuan namun juga ada laki-laki kawan abang ipar. Mendengar hal tersebut korban hanya diam tanpa menjawab satu patah kata pun, namun korban sempat meminta maaf kepada kakaknya.
Selanjutnya kata mantan Kasat Reskrim Polres Pidie itu, korban keluar dari rumah saat kakaknya masih didalam kamar sedang mengayun anak yang tidur. Tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang muntah, kemudian kakak korban keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi, sambil bertanya kepada korban “apa yang sudah kamu lakukan sehingga muntah”Kemudian korban menjawab bahwa “saya sudah minum obat semprot (racun)”. Racun yang mana (tanya kakak korban), racun yang diletak di pohon coklat yang warna merah (jawab korban).
Setelah mendengar dan melihat keadaan korban yang sudah lemas dibelakang rumah, kakak korban menelpon suaminya untuk segera pulang kerumah. Setelah abang ipar korban sampai ke rumah dan melihat kondisi korban yang sudah lemas, kemudian bersama-bersama mengangkat korban masuk ke dalam rumah, selanjutnya atas inisiatif abang ipar korban memberikan air kelapa guna menghilangkan efek racun. ” Jadi setelah masuk ke rumah korban nampak lemas, “jelas Kapolsek.
Setelah berselang beberapa menit korban dalam keadaan sesak dan mengeluarkan cairan dari hidung serta mulutnya. Abang ipar meminta bantuan tetangga untuk membawa korban ke Puskesmas menggunakan mobil carry. Namun setiba di Puskesmas nyawa korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan sudah meninggal dunia.