Sigli- Perekrutan Panitia Seleksi, (Pansel), Komisioner Komisi Indpenden Pemilihan, (KIP), Kabupaten Pidie yang dilakukan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, (DPRK), setempat, diduga yang diundang sudah diseting dan terkesan sarat kepentingan.
Karena dari orang yang diundang oleh Komisi I DPRK Pidie, hanya untuk orang-orang disekelilingnya saja. Sehingga terkesan yang diundang memang sudah diseting dan jika ditebak sudah tahu siapa saja yang akan menjadi Pansel, meski nanti tebakannya ada yang salah. Akan tetapi tingkat kebenaran tebakan hingga 80 persen dan keselahan hanya 20 persen saja.
Demikian dikatakan Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh, (YARA), Kabupaten Pidie, Junaidi kepada thetime23.com, Kamis, (4/5/2023).
Menurut Junaidi ada diantara calon Tim Pansel yang diundang sudah memiliki beberapa pekerjaan. Seharus Komisi I mengubdang orang yang belum punya pekerjaan dan mampu menjadi Tim Pansel. “Saya pikir tidak sulit menjadi Tim Pansel dan tidak ribet meskit tidak ada pengamalan dibidang itu,”jelasnya.
Junaidi juga menyebutkan, sistem yang dilakukan Komisi I DPRK Pidie memang tidak menyalahi aturan. Akan tetapi apa yang dilakukan mereka sangat menyakitkan banyak kalangan dan terkesan sudah ada pesanan dari Parpol. “Apa yang dilakukan Komisi I DPRK Pidie jelas sudah memaksakan kehendak pribadi mereka,”pungkas dia.
Kesebelas nama yang ikut diundang diantaranya, Muzakar SHi, Umar Mahdi SH MH, Yusrizal SE, Imam Nuddin ST MSi, Muhammad Diah SH,.T Samsul Bahri SPd, Nazaruddin SH MH, Admia SPd, Rd Rangga Fadhilla SH MH, Syarifah Dewi Metiawati SSos dan Fitriyani ST MT.
Junaidi berharap nanti orang-orang yang dipilih tidak banyak mengkantongi SK. Sehingga ada kesempatan bagi orang lainnya untuk berkarir dan diberi kesempatan untuk menjadi Tim Pansel. “Kalau saya nilai ini wakil rakyat tapi tidak mewakili rakyat, akan tetapi mewakili Partai dan kedepan diminta kepada masyarakat yang seperti ini jangan dipilih lagi sebagai anggota DPR,”tegas Perwakilan YARA Pidie, Junaidi.